Minggu, 20 April 2014

Cantiknya si Batu Kecubung atau Amethyst

Kecubung atau Amethyst memiliki warna dasar ungu, dan merupakan batu mineral “supercomposite” yang terdiri daripada “lamella” seperti belang yang berselang di antara bagian kanan dengan kiri. Struktur ini diakibatkan karena tekanan mekanikal dalam lapisan bumi selama berjuta tahun. Hasilnya, kecubung atau amethyst mempunyai corak seakan-akan cap jari (berbelang-belang). Selain itu, corak di dalam batu amethyst juga terjadi karena hilangannya air (H2O) dalam mineralnya karena tekanan dalam waktu yang sangat lama. Tapi ada juga kecubung yang tidak bercorak dan membentuk kristal bening. 

Ditinjau dari kekerasannya, Kecubung atau Amethyst mempunyai kekerasan 7 pada skala Mohs. Sehingga Kecubung atau Amethyst sering disebut sebagai Batu Mulia atau permata kelas II. Batu ametis dikenal akan warnanya yang ungu namun warna batu ametis juga ada yang ungu muda, ungu kemerah-merahan, ungu kebiru-biruan dan bahkan ada yang hampir hitam. Batu ametis di Indonesia dikenal dengan nama kecubung khasian. Karena warna ungu selalu dikaitkan dengan warna kerajaan maka batu amethyst sering digunakan untuk barang-barang kerajaan Inggris seperti menghiasai mahkota, perhiasan, dekorasi ruangan atau upacara.

Karena seringnya masyarakat ini tahu tentang kecubung, sampai-sampai muncul pendapat bahwa batu ini hanya ada di Indonesia (Kalimantan, Pacitan, dan Garut). Sebenarnya tidak demikian. Batu kecubung banyak ditemukan juga di manca Negara seperti Brazil, Canada, India, Russia, Madagascar, Namibia, Sri Lanka dan Amerika (Colorado, Georgia, Montana, North Carolina, Pennsylvania, Rhode Island, Virginia). Bahkan Kecubung menjadi lambang Batu Permata dari negara bagian South Carolina-USA (US State Gemstone of South Carolina) dan dari negara bagian Ontario-Canada (Canadian State Gemstone of Ontario, Canada). Di manca Negara atau di dunia internasional Batu Kecubung disebut juga sebagai Amethyst.

Di manca negara Batu Kecubung atau Amethyst yang dikenal ada dua jenis yaitu Amethyst Banded dan Amethyst Flower. Sedangkan uniknya di Indonesia dikenal adanya ”Kecubung Combong” atau Kecubung yang memiliki lubang sampai bawah dan diyakini memiliki kekuatan gaib tertentu. Masing-masing ada perbedaan dan khasiat yang berbeda. Dari sisi jenis potongannya, dipasaran terdapat kecubung yang dipotong dalam bentuk Pearl Cut, Octagon cut, Heart Cut, dan round brilliant cut. 

Dalam sisi astrology, batu ametis dijadikan batu khusus atau batu yang cocok untuk batu kelahiran bulan Februari (sama halnya dengan bunga iris) dan pemberian dihari peringatan perkawinan yang ke 6. Dalam dunia astrology atau perbintangan batu ametis dihubungkan dengan zodiac Pisces.

Beberapa pecinta dan kolektor batu kecubung atau amethyst di Indonesia mengatakan, selain sebagai batu perhiasan juga sering dianggap sebagai batu yang memiliki tuah atau khasiat, Batu amethyst dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain melindungi pemilik dari rasa mabuk, mengendalikan emosi, mendatangkan rasa kasih sayang, memberi ketenangan dan semangat dalam menjalankan tugas. Salah satu contoh adalah kecubung yang disebut kecubung khasian yang dipercaya mempunyai khasiat untuk mendapatkan simpati dari orang lain dan juga orang menjadi tidak ingin berbuat jahat kepada si pemakai batu tersebut. Tetapi menurut kepercayaan untuk membuat batu tersebut berkhasiat, harus diolah secara alami, atau tidak menggunakan alat alat modern, seperti gerinda atau obat pemoles lainnya, umumnya mereka menggosok nya dengan menggunakan bambu (bisa bambu hitam atau bambu biasa), dan terkadang si pembuat juga berpuasa. Ada juga Kecubung Combong (berlubang). Cubung ini lebih dahsyat lagi kekuatannya. (Wallahu'alam)

Sedangkan Amethyst Flowers diyakini memiliki energy amethyst, ditambah membuat kita mampu terlibat dalam berbagai karya atau kerja bersama, sementara fokus diri kita tetap terjaga dan dapat memprioritaskan hal-hal penting, dapat memberikan energi yang mengalir dan menyejukkan kepada kita secara individual maupun lingkungan sekitar.

Selain hal-hal yang berbau supranatural, Kecubung juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan batin/spiritual serta kewaspadaan intuitif seseorang. Juga digunakan untuk meredakan sakit kepala. Legenda mengatakan, menggunakan Amethyst atau minum dari cawan yang terbuat darinya, akan mencegah terjadinya keracunan, karena sifat mineral yang diyakini sebagai penawar racun. Selain itu dapat membantu dalam meditasi dan meningkatkan pemahaman spiritual, kejujuran diri, dan inspirasi, membuka kesadaran dan kemampuan menerima informasi pada tingkat lebih tinggi, membantu mereka yang ingin membebaskan diri dari kecanduan, khususnya alkohol, menyamankan kita pada masa kesedihan dan kehilangan, mengurangi ketegangan syaraf dan menghilangkan sakit kepala, mengurangi sakit dan bengkak pada luka dan mengurangi gejala sakit pada paru-paru dan gangguan usus. Ada kepercayaan lama menunjukkan arak yang diminum di dalam gelas amethyst tidak akan menyebabkan peminum menjadi mabuk.
Tips Merawat Batu Kecubung atau Amethyst

Bagi para kolektor batu Mulia, merawat ini hal sepele tapi sulit dilakukan karena keterbatasan waktu. Cobalah melakukan perawatan secara periodik dengan membersihkan Kecubung atau Amethyst anda di alat pembersih perhiasan atau dapat pula dengan menggunakan air hangat yang sudah diberi sedikit sabun khusus, kemudian sikatlah perlahan dengan sikat yang memiliki bulu halus.

Jaga jangan sampai Amethyst anda terkena panas atau sinar matahari yang sangat terik dalam waktu lama karena warna batu akan memucat, serta simpanlah dalam tempat tersendiri dalam artian tidak tergores atau tergesek dengan batu koleksi anda yang lain.

Hindarkan juga batu kecubung anda dari bahan-bahan kimia atau kosmetik semprot seperti parfum dan hairspray karena dapat membentuk lapisan kimia dipermukaan batu yang mengakibatkan batu anda menjadi kusam.  Selamat Mencoba….!
*Beberapa sumber 
(Ric Wynt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar